Senin, 16 Agustus 2010

MALINGSIA..MAY YOURE SOUL BURN IN HELL...(mengutip kata-kata Luna Manyun..^-^ )



LAGI DAN LAGI MALINGSIA BERULAH....MUNGKIN SENGAJA MENJELANG HARI ULANGTAHUN KEMERDEKAAN INDONESIA..DENGAN DI TANGKAPNYA PETUGAS DKP OLEH POLISI MALINGSIA...
>>>>>>DIKUTIP DARI BANJARMASINPOST<<<<<<
INILAH KRONOLOGI PENGANKAPAN PETUGAS DKP OLEH POLISI MALINGSIA.

BANJARMASINPOST.CO.ID, BATAM - Tiga petugas DKP Provinsi Kepulauan Riau ditangkap oleh Marine Police Malaysia (MPM) di perairan Tanjung Berakit, Bintan, saat mengamankan nelayan liar dari Malaysia yang menangkap ikan di perairan Indoensia, Jumat (13/8/2010) malam.

Bahkan, polisi laut Malaysia mengeluarkan tembakan peringatan di perairan Indonesia agar petugas DKP Kepri mengembalikan sejumlah kapal beserta nelayan Malaysia tersebut.

Berikut kronologi insiden tentang tertangkapnya kapal ikan asing berbendera Malaysia oleh Pengawas Perikanan Satuan Kerja PSDP Batam dan Pengawas Perikanan Satker PSDKP Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Kronologi yang dibuat oleh Hermanto, Pengawas Perikanan Tanjung Balai Karimun tertanggal 14 Agustus 2010, ini dibagikan saat Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menggelar jumpa pers di Hotel JW Marriot, Jakarta, Minggu (15/8/2010).

- Pada hari Jumat tanggal 13 Agustus 2010 sekira pukul 10.30 WIB, Hermanto (Pengawas Perikanan Tanjung Balai Karimun) mendapat telepon dari saudara Asriadi (Pengawas Perikanan Batam). Asriadi meminta agar KP Dolphin 015 segera dibawa ke Batam untuk dipakai melaksanakan patroli bersama, karena menurut informasi dari masyarakat ada kapal ikan asing berbendera Malaysia melakukan penangkapan ikan di sekitar Perairan Berakit.

- Sekira pukul 14.00 WIB, KP Dolphin 015 beserta 3 anggota Satker DKP Tanjung Balai Karimun yaitu Hermanto, Ridwan, dan Rudi berangkat menuju Batam guna melaksanakan koordinasi dengan saudara Asriadi (Pengawas Perikanan Batam) untuk kelanjutan operasi. Dan sekira pukul 15.30 WIB KP Dolphin 015 tiba di Batam dan langsung berangkat menuju target operasi. Kemudian saudara Asriadi mengarahkan untuk mengisi BBM di Belakang Padang

- Sekira pukul 19.00 WIB, KP Dolphin 015 bergerak ke arah timur (perairan Berakit) untuk memastikan apakah target operasi yaitu kapal Pukat Harimau berbendera Malaysia ada di sekitar perairan Berakit. Sekira setengah jam kemudian KP Dolphin 015 memergoki lima unit kapal ikan asing berbendera Malaysia sedang menangkap ikan. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap lima unit kapal ikan asing berbendera Malaysia tersebut. Saat menuju Batam untuk pemeriksaan, kapal asing berbendera Malaysia itu dikawal 3 anggota Satker DKP yaitu Asriadi, Seivo, Erwan.

- Sekira pukul 21.00 WIB dalam perjalanan menuju Batam, KP Dolphin 015 dihentikan oleh kapal patroli Marine Police Malaysia, yang kemudian memerintahkan anggota DKP yang ada di KP Dolphin 015 untuk naik ke atas kapal Patroli Marine Police Malaysia. Hermanto menjawab bahwa kapal ikan Asing Malaysia ditangkap karena mereka menangkap ikan di wilayah perairan Indonesia. Kapal Patroli Marine Police Malaysia tidak menanggapi jawaban dari KP Dolphin 015. Lalu kapal Patroli Marine Police Malaysia mengeluarkan tembakan peringatan. Setelah ada tembakan peringatan dari Kapal Patroli Marine Police Malaysia Nakhoda KP Dolphin 015 melarikan diri ke arah lampu Berakit sedangkan kapal nelayan berbendera Malaysia yang dikawal 3 anggota DKP ditangkap Kapal Patroli Marine Police Malaysia.

- Sekira pukul 22.00 WIB Hermanto menghubungi via telepon kepada Komandan Kapal Marine Police Malaysia dengan menggunakan telepon saudara Asriadi dan Saudara Erwan. Marine Police Malaysia memerintahkan Hermanto untuk segera mengantar nelayan Malaysia yang ditangkap KP Dolphin 015 ke kapal Patroli Marine Police Malaysia untuk diganti dengan anggota DKP yang ditangkap oleh Patroli Marine Police. Namun, pihak KP Dolphin 015 tidak setuju, kecuali 3 orang anggota DKP lebih dahulu dilepaskan dengan diantar menggunakan kapal nelayan Malaysia. Karena tidak ada kesepakan maka kapal nelayan Malaysia dan 3 anggota DKP dibawa menuju Malaysia.

- Sekira pukul 02.00 WIB KP Dolphin 015 tiba di Dermaga Dit Pol Air Polda Kepri Sekupang Batam untuk melaksanakan koordinasi sekaligus melaporkan kejadian tersebut.(Tribunnews.com/M Ismunadi)


>>>>>>DIKUTIP DARI YAHOONEWS>>>>>>
DUBES MALINGSIA:PETUGAS KKP RRI SEGERA KEMBALI


Jakarta (ANTARA) - Dubes Malaysia untuk RI Dato Syed Manshe Afdzaruddin Syed Hassan mengatakan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia yang ditangkap oleh aparat Malaysia, akan segera kembali ke Indonesia.

"Insya Allah sudah bisa dibawa kembali ke Indonesia," katanya di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Senin, usai menghadiri pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-65 di depan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI.

Syed Hassan berharap insiden tersebut tidak merusak hubungan dua negeri jiran yang sudah erat.

"Terlebih ini di bulan Ramadhan. Sedang diupayakan penyelesaian yang baik. Kami mementingkan kerapatan hubungan," ujarnya.

Sementara itu Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengatakan pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan Malaysia dan kedua petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan dipulangkan dalam dua hari.

"(Dipulangkan) Dalam sehari dua hari ini, mereka janji begitu," kata Fadel. Fadel menyebut ia mendapatkan informasi ketiga petugas KKP yang ditangkap Polisi Malaysia pada Jumat (13/8) itu, dalam kondisi sehat.

"Saya juga telah mengirimkan orang, direktur, untuk ke Johor dan meminta keterangan," ujar Fadel.

Ia merasa optimis persoalan yang menimpa petugas di kementerian yang dipimpinnya itu akan dapat diselesaikan tanpa berlarut-larut.

Meskipun demikian, Fadel menyebut ada kekhawatiran bahwa peristiwa serupa akan terulang jika tidak dilakukan perbaikan kerjasama antar kedua negara. "Ke depan masalah perbatasan ini harus diatur karena masih banyak yang belum jelas," ujarnya.

Kementerian Kelautan dan Perikanan disebutnya telah melakukan pembicaraan dengan Menko Polhukam dan Kementerian Luar Negeri untuk mempercepat penyelesaian kerjasama perbatasan tersebut. "Ini agar nelayan kedua negara tidak lagi menjadi korban," katanya.

Sebelumnya, diberitakan pada Jumat malam (13/8), tiga Pengawas Perikanan Satker KKP Asriadi (40), Erwan (37), dan Seivo Grevo Wewengkang (26), ditahan Polisi Perairan Diraja Malaysia, saat melakukan "adhoc" lima kapal pencuri ikan Malaysia di perairan Bintan.

Kepolisian Malaysia yang berada di perairan Indonesia juga sempat melepaskan dua tembakan peringatan kepada dua kapal pengawas perikanan KKP sehingga akhirnya lima pencuri ikan Malaysia beserta barang bukti berupa ikan yang tadinya akan dibawa ke pelabuhan terdekat dibawa Kepolisian Malaysia.

Ketiga satker Pengawas Perikanan KKP yang memang berada di tiga kapal pencuri ikan Malaysia ikut dibawa ke Johor. Sementara tujuh ABK kapal pencuri ikan yang telah diamankan di kapal pengawas perikanan KKP dan saat ini ditahan Kepolisian Resot Batam.



MALINGSIA SUNGGUH SANGAT SUDAH KETERLALUAN...
MEREKA SEPERTINYA MEMANG SENGAJA MENOBRAK-ABRIK KEDAULATAN INDONESIA, MEREKA SENGAJA MENYULUT AMARAH INDONESIA..
KALI INI TAK BANYAK BICARA..
PUTUS HUBUNGAN ANTARA MALINGSIA DAN INDONESIA...PULANGKAN DUBES KEDUA NEGARA...DAN...SIAPKAN PERANG UNTUK MALINGSIA...!!!!!!!!!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

warmonger or just immature?

Posting Komentar

 

Site Info

MALINGSIA HARAM!!!

MALINGSIA HARAM!!!
MALINGSIA HANYA NEGARA BODOH DAN PLAGIAT

INDONESIA MOVE ON Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template